Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pendidikan membutuhkan kendaraan, kendaraan ini membantu kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka kurikulum adalah kendaraan bagi kegiatan pembelajaran.
Dalam penerapan kurikulum pada kegiatan pembelajaran, memerlukan model pembelajaran, metode pembelajaran, dan strategi pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan di TK Al-Qudwah yaitu model pembelajaran sentra.
Beberapa pengertian sentra menurut para ahli:
BCCT atau Beyond Center and Circle Time menurut Nidar (2009: 53), terjemahan dalam bahasa Indonesia “sentra dan lingkaran”. Merupakan suatu pendekatan dalam pendidikan anak usia dini dimana dalam pelaksanaannya anak dituntut aktif dan kreatif dalam kegiatan disentra-sentra, artinya anak aktif mencoba dan bereksperimen sendiri sehingga anak belajar dari pengalaman yang diperolehnya.
Menurut Depdiknas, (2006: 2), menguraikan pendekatan sentra dan lingkaran merupakan suatu pendekatan dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang fokus pada anak, yang pada proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan menggunakan empat jenis pijakan antara lain: pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan selama main, dan pijakan setelah main.
Berdasarkan pendapat Yuliani & Bambang (2010: 81), menjelaskan sentra merupakan pusat kegiatan belajar atau pusat sumber belajar yang merupakan suatu wahana yang sengaja didesain untuk menstimulasi berbagai aspek perkembangan pada anak usia dini.
Berdasarkan pendapat Suyadi. (2010: 306), menjelaskan bahwa dalam pendekatan Beyond Center and Circle Time (BBCT) anak distimulasi untuk secara aktif dan kreatif melakukan kegiatan bermain dengan berbagai benda dan orang disekitarnya. Sedangkan pendidik lebih berperan sebagai motivator, fasilitator, serta pemberi pijakan.
Jadi sentra adalah suatu pendekatan dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang fokus pada anak, dimana dalam pelaksanaannya anak dituntut aktif dan kreatif dalam kegiatan disentra-sentra, artinya anak aktif mencoba dan bereksperimen sendiri sehingga anak belajar dari pengalaman yang diperolehnya. Pendidik lebih berperan sebagai motivator, fasilitator, serta pemberi pijakan. Ada empat jenis pijakan antara lain: pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan selama main, dan pijakan setelah main.
TK AL-Qudwah intensif menerapkan model dan konsep pembelajaran sentra sejak tahun 2012 dan menetapkan 4 sifat (Muwashshsofat) yaitu Mutsaqqoful Fikri (Kecerdasan dalam Berfikir), Qowwiyul Jism (Kekuatan Jasmani), Salimul Akidah (Akidah yang bersih) dan Matinul Khuluq (Akhlaq yang kokoh) yang merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan atau tarbiyah.
Konsep pembelajaran sentra terdapat 3 jenis main yaitu: main sensorimotor, main peran, dan main pembangunan. Dalam pendekatan sentra, ada tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan, dimulai ketika anak memasuki lingkungan sekolah, kelompok mainnya, hingga menyelesaikan kegiatan bermain dan kembali menuju rumah. Setiap kegiatan sentra terekam dalam laporan harian yang akan menjadi bahan untuk mengukur capaian pembelajaran anak.
Capaian Pembelajaran yang harus terstimulus dalam diri anak, yaitu : Nilai Agama dan Budi Pekerti, Jati Diri dan Dasar-dasar Literasi dan STEAM. Ketiga lingkup perkembangan tersebut harus mendapatkan stimulus dari proses pembelajaran dan dilakukan.
Ada tujuh sentra yang digunakan di Taman Kanak-kanak Al-Qudwah, di antaranya:
Sentra Imtaq
Pada sentra ini disediakan sarana-sarana ibadah dan aturan-aturan dalam beribadah, misalnya mengajarkan doa sehari-hari, praktek sholat,dan wudhu, mengaitkan materi dengan ayat Al-quran dan hadits, sehingga nilai-nilai moral yang berlaku menjadi bagian dalam hidup anak sehari-hari.
Pada sentra ini juga dibangun keaksaraan awal mengenai huruf-huruf dan angka hijaiyah dengan jenis kegiatan yang beragam.
Sentra Persiapan
Sentra ini menyediakan permainan yang mengajak anak kepada kerja yang lebih serius dari sekedar main. Di sentra persiapan anak dikenalkan dengan angka dan huruf-huruf, media-media pembelajaran yang merangsang keaksaraan awal, buku-buku, alat tulis sebagai persiapan membaca dan berhitung. Konsep-konsep sederhana diberikan secara bertahap agar anak paham secara alamiah.
Sentra Bahan Alam
Sentra bahan alam menyediakan bahan-bahan yang bersifat cair atau bahan-bahan alam lainnya seperti pasir, batu, biji-bijian dengan perlengkapan yang mendukung dan terkait dengan bahan alam tersebut misalnya bak pasir, bak air, alat ukur (literan,
sendok, jerigen, botol, gelas ukur, dan pompa air), bahan dan benda-benda yang bisa dijadikan percobaan seperti busa, kapas, spon, logam untuk percobaan benda terapung-tenggelam, pencampuran warna, ublek (adonan tepung, warna, air), pengenalan tekstur kasar-halus.
Sentra Seni
Sentra seni menyediakan bahan-bahan yang dapat merangsang karya cipta seni anak antara lain: mewarnai, menggambar, dan melukis dengan berbagai macam media dan cara. Kegiatan di sentra seni ini dirancang untuk menumbuhkan kreativitas seni anak dalam menghasilkan bentuk, menjumput, menjahit, menggunting, mozaik, menganyam, mencocok gambar, membatik, kolase dan membuat bunyi irama.
Sentra Balok
Sentra ini dilengkapi balok-balok dengan berbagai bentuk dan ukuran tanpa warna. Semua bentuk balok diklasifikasikan sesuai dengan bentuk, ukuran, dan nama balok. Anak diharapkan dapat mengenal konsep ruang (tinggi-rendah, luas-sempit,dll) dan konsep bangun geometri dan matematika.
Sentra Main Peran Makro
Sentra main peran makro atau main peran besar menyediakan media yang sesungguhnya tetapi dalam bentuk mainan yang berukuran lebih besar. Anak-anak sentra ini disebut juga dengan main simbolik, role play, pura-pura, make believe. Setiap sentra memiliki aturan-aturan atau prosedur kerja yang disesuaikan dengan kegiatan mainnya.
Sentra Main Peran Mikro
Bermain peran mikro adalah kegiatan yang berfokus pada kegiatan dramatisasi dengan alat-alat permainan berukuran kecil atau mini seperti boneka-boneka mini, rumah-rumahan mini, pesawat mini, dan sebagainya. Kegiatan bermain peran kecil dapat dilakukan di dalam dan di luar ruangan.
Share Facebook
