Sosialisasi Disiplin Positif Restitusi Membuat Anak Semakin Bertanggung Jawab Memperbaiki Kesalahannya
PORTAL AL-QUDWAH- Pengadilan negeri melakukan sosialisasi pengadilan dan restitusi pidana anak ke SMPT Al-Qudwah pada hari Kami, 21 Maret 2024 bertempat di Aula Granada Pkl. 09.00-12.00 WIB.
Dua
orang hakim Pengadilan Negeri Rangkasbitung terjun langsung melakukan
sosialisasi ke sekolah. Sosialisasi ini menandakan bahwa begitu pentingnya edukasi
pengadilan pidana terhadap anak, mencegah jangan sampai anak berhadapan dengan
hukum. Jika dikemudian hari terdapat anak berhadapan dengan hukum, minimal anak
tahu situasi yang akan dihadapi.
Hakim
Rani mengatakan, bahwa selain untuk mengetahui tentang pengadilan dan restitusi
anak, juga bertujuan untuk menginspirasi siswa bercita-cita menjadi sosok profesi
yang terlibat di pengadilan, seperti hakim, jaksa dan pengacara. Hal inilah
yang membawa mereka para hakim terjun langsung melakukan sosialisasi ke
sekolah.
Dalam
pemaparannya, Rani Suryani Pustikasari, Hakim pengadilan Rangkasbitung
mengatakan tentang perbedaan pengadilan negeri dengan pengadilan agama. “Pengadilan
negeri mengadili perkara pidana anak dan dewasa, juga perkara perdata.
Pengadilan agama hanya mengadili perdata yang beragama Islam.”
“Coba
analisis gambar pada layar? Siapakah ini? Apa tugasnya?” tanya Dwi Novita
Puspitasari, Hakim pemateri acara ini.
Hakim
Tata, begitu panggilannya, menjelaskan profesi dalam dunia pengadilan.
Menurutnya, agar siswa-siswa mengenal dan mempunyai cita-cita menjadi profesi
yang berhubungan dengan pengadian.
“Pidana
anak ditemani oleh badan pemasyarakatan atau pekerja sosial. Badan pemasyarakatana
dan pekerja sosial akan melakukan penelitian di rumah dan lingkungan
sekitarnya. Kategori anak mulai dari
kandungan hingga berusia sebelum 18 tahun.”
Ada
beberapa tindakan yang akan membawa anak berhadapan dengan hukum, diantaranya:
pelecehan seksual, kekerasan, narkotika dan kejahatan ekonomi.
bagi para
siswa berperan aktif tanya jawab dengan pemateri.
Kesempatan
dan peluang menyimak paparan langsung dari dua hakim profesional merupakan
acara yang sangat langka. Kesempatan ini diperoleh satu tahun sekali.
Karenanya, para siswa tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Mereka menyimak
pemaparan dengan seksama dan berperan aktif tanya jawab serta mereka
mendapatkan reward berupa makanan dan barang lainnya. (Helli)
Komentar